OJK sudah memutuskan kenaikan literatur keuangan syariah menjadi salah program khusus peta jalan pemantauan sikap aktor usaha jasa keuangan, pembelajaran, dan pelindungan konsumen 2023-2027. Sayang, promo berkenaan keuangan syariah sering dilaksanakan pada peristiwa tertentu saja seperti saat bulan Ramadan.
Mengakibatkan, ada stigma jika produk keuangan syariah cuma untuk barisan agama tertentu. Ini menjadi kendala dalam penebaran literatur keuangan syariah. Walau sebenarnya, keuangan syariah tidak terbatas untuk pengikut agama Islam saja. Banyak pengikut agama lain yang manfaatkan jasa keuangan syariah, seperti menabung di bank syariah atau melakukan investasi di instrument keuangan syariah.
Ini memperjelas pentingnya kerjasama di antara pemerintahan, lembaga keuangan, dan instansi pendidikan dalam mengadakan beberapa program literatur keuangan syariah lebih inklusif.
Pengadaan materi pembelajaran yang gampang dimengerti dan akses yang bertambah luas lewat beragam basis, termasuk media digital, bisa menjadi satu diantara jalan keluar. Disamping itu, penyertaan figur agama dan influencer yang mempunyai dampak besar di kelompok anak muda bisa menolong meluaskan capaian pembelajaran literatur keuangan syariah.
Sebagai penutup, Indonesia berpotensi besar dan seharusnya menjadi raksasa ekonomi syariah dunia. Tetapi aktualisasinya tetap terhalang oleh rendahnya literatur dan inklusi keuangan syariah di kelompok masyarakat. Literatur keuangan syariah bukan hanya berkaitan dalam kerangka ekonomi dan usaha Islam semata-mata, tapi juga memberikan dampak baik ke masalah sikap yang mengikutinya. Nilai mulia keagamaan yang terdapat dapat menjadi penangkal beragam sikap menyelimpang seperti judi bola dan utang online ilegal.